Tokohyang mempelopori berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah. SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah tokohyang memelopori perkembangan komik di jepang adalah tokoh yang memelopori perkembangan komik di jepang adalah Tokoh yang mempelopori perkembangan komik di Jepang adalah tokoh melopori perkembangan komik di Jepang adalah Tokoh yang melopori perkembangan komik di jepang adalah.. Tolong di jawab yh:) Tokohyang mempelopori penyelenggaraan rapat pendesakan agar soekarno-hatta memutus hubungan dengan jepang adalah. b.B.M Diah c.sukarni d.kahairul saleh. Question from @Said60 - Sekolah Menengah Pertama - Ips Kuncijawabannya adalah: C. Dr. Sun Yat Sen. Dilansir dari Ensiklopedia, Tokoh yang mempelopori gerakan kebangkitan rakyat di China ialah _tokoh yang mempelopori gerakan kebangkitan rakyat di china ialah _ Dr. Sun Yat Sen. Penjelasan Vay Tiền Nhanh Ggads. Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru THREAD -LINTASBURUNG- Ada banyak karakter anime dan video game hadir setiap tahunnya dalam industri animasi di Jepang. Negeri Sakura ini memiliki sejarah yang panjang dalam dunia anime dan video game. Jepang telah banyak memunculkan karakter-karakter menawan yang tidak hanya menjadi ikon di sana, tetapi juga dikenal luas di seluruh dunia. Tapi siapakah karakter dan tokoh yang paling ikonik? Seperti dilansir dari 28/03/2018, baru-baru ini, situs web Goo Ranking Jepang bertanya kepada netizen Jepang siapa yang menurut mereka menjadi tokoh animasi Jepang yang paling ikonik. Berikut di bawah ini daftar lengkapnya! 1. DoraemonQuote Spoiler for no1 Sumber Siapa sih yang tidak kenal Doraemon? Ia adalah robot kucing yang sangat disukai yang berasal dari masa depan dan berteman dengan seorang anak laki-lagi bernama Nobita. Karakter ini dipilih sebagai duta anime pertama Jepang pada Maret tahun 2008 silam, hal tersebut menandakan popularitas besar Doraemon baik di Jepang maupun di seluruh dunia. 2. PikachuQuote Spoiler for no2 Sumber Pikachu adalah monster paling dikenal di dunia pokemon dengan penampilannya yang lucu dan menggemaskan. Pikachu memulai debutnya pertamanya di video Game Pokemon dan meraih popularitas di seluruh dunia. Setelah debut tahun 1996, Pikachu dikenal sebagai maskot utama Pokemon, dan Nintendo mengadopsi karakter imut ini sebagai salah satu maskot yang mewakili perusahaannya. 3. MarioQuote Spoiler for no3 Sumber Siapa pun yang pernah bermain video game pasti mengenal Mario. Sejarah karakter ini dimulai pada 1981 setelah Shigeru Miyamoto menciptakan Mario. Selama bertahun-tahun, Nintendo telah menjadikan Mario menjadi maskot perusahaan. Mario telah menjadi "tukang ledeng" paling terkenal di dunia game dan menjadi ikon bagi seorang gamer sejati. 4. AnpanmanQuote Spoiler for no4 Sumber Anpanman mungkin tidak begitu akrab di dunia internasional, tapi Anpanman menjadi tokoh favorit di antara anak-anak di Jepang era 90-an. Superhero adalah salah satu karakter favorit di luar negeri pada waktu itu, ketika Apanman memulai debutnya pada tahun 1973. Anpanman memulai kariernya di sebuah buku bergambar sebelum akhirnya dibuatkan versi film animenya. 5. Hello KittyQuote Spoiler for no5 Sumber Keterlaluan jika Kamu tidak mengenal sosok kucing yang satu ini. Hello Kitty diperkenalkan ke dunia pada tahun 1974, dan popularitasnya tidak pernah menurun sejak saat itu. Dia ada di TV, perhiasan, pakaian, dan bahkan pesawat terbang. Hello Kitty menjadi duta pariwisata Jepang, dan dinobatkan sebagai Teman Khusus Anak UNICEF. 6. Son GokuQuote Spoiler for no6 Sumber Semua orang pasti tahu siapa Son Goku! Ia adalah karakter utama dari serial anime Dragon Ball yang sangat sukses. Pahlawan super ini memulai debutnya pada tahun 1980 ketika Akira Toriyama menerbitkan bab pertama Dragon Ball. Goku dan serial dragon ball berhasil membawa anime Shonen menjadi terkenal ke dunia internasional. 7. TotoroQuote Spoiler for no7 Sumber Totoro adalah karya Hayao Miyazaki dan Studio Ghibli yang merilis debut film animasi dengan judul My Neighbor Totoro pada bulan April 1988. Mereka memperkenalkan dunia pada makhluk roh hutan yang bernama Totoro yaitu monster seperti kelinci yang menggemaskan. Tanpa di sangka-sangka, Totoro berhasil merebut hati ribuan para penonton anak-anak dan masih menjadi salah satu ikon boneka merchandise hingga saat ini. 8. GundamQuote Spoiler for no8 Sumber Berbicara tentang Gundam, Kamu mungkin akan memikirkan beberapa judul anime gundam terkenal. Waralaba gundam ini memiliki banyak jenis robot mecha yang tidak terhitung jumlahnya. Serial ini memulai debutnya kembali pada bulan April 1979 di bawah bimbingan Yoshiyuki Tomino dan Sunrise. Menceritakan petualangan sci-fi yang benar-benar epik selama berpuluh tahun lamanya, dan Gundam terus mendominasi budaya populer Jepang sampai saat ini. 9. GodzillaQuote Spoiler for no9 Sumber Ia dijuluki sebagai raja monster, Godzilla begitu terkenal dan telah menjadi bintang di industri film Hollywood. Godzilla telah menjadi sebuah ikon populer internasional, dan telah muncul dalam lusinan film dan game di berbagai belahan dunia. 10. Sailor MoonQuote Spoiler for no10 Sumber Memerangi kejahatan dengan kekuatan cahaya bulan? Siapa lagi jika bukan Sailor Moon. Salah satu seri manga paling populer sepanjang masa dan anime Shoujo pertama yang sukses diperkenalkan di seluruh dunia, Sailor Moon secara luas dikenal baik di Jepang maupun di dunia internasional. Itulah mereka 10 tokoh animasi paling ikonik di Jepang. Sayang sekali salah satu tokoh legendaris favorit TS yaitu Ultraman tidak termasuk, padahal mereka juga terkenal. Nah, dari daftar di atas siapakah yang menjadi favorit Kamu? Silahkan untuk menuliskannya pada kolom komentar. Sekian pembahasan kali ini, sampai jumpa lagi dengan informasi menarik lainnya. Terima kasih Referensi -pengalaman pribadi 22-04-2018 0929 jadi gini... hentaintap 22-04-2018 0938 KASKUS Maniac Posts 6,751 Yaelah, mantap 22-04-2018 0941 Kaskus Maniac Posts 5,724 22-04-2018 0948 Kaskus Addict Posts 1,268 Kebanyakan lahir tahun 80-90an di masa masa kejayaan kehebatan perekonomian Jepang dan angka kelahiran yg juga meningkat paska perang dunia 2. Sejak 1995 sampe sekarang angka kelahiran minus, perekonomian stagnan. 22-04-2018 1015 QuoteOriginal Posted By gini... hentaintap hentai apaan gan 22-04-2018 1019 tsubasa engga? 22-04-2018 1023 Kaskus Addict Posts 2,284 Rem 22-04-2018 1026 naruto gan 22-04-2018 1033 QuoteOriginal Posted By gan no jutsu gan wkwk 22-04-2018 1051 22-04-2018 1105 naruto dan luffy mana 22-04-2018 1116 QuoteOriginal Posted By lintasburungâ–ș hentai apaan gan jadi gini... yg enak ganntap 22-04-2018 1151 KASKUS Maniac Posts 9,225 Ane ragu deh sama totoro, ane aja baru tau totoro taun 2017 kemarin waktu iseng nonton filmnya 22-04-2018 1222 Diubah oleh 22-04-2018 1223 Kaskus Addict Posts 1,145 22-04-2018 1227 Shinchan kgk ad gan 22-04-2018 1250 hmm, kakek sugiono dibikin kartun bakalan ikonik kali ya 22-04-2018 1256 QuoteOriginal Posted By kakek sugiono dibikin kartun bakalan ikonik kali ya the sugiono legend JaV wkwkwk 22-04-2018 1305 Dunia buku komik di Indonesia lebih familiar dengan karya para komikus asal Jepang. Komik populer asal ”Negeri Sakura”, seperti One Piece karya Eiichiro Oda, Naruto Masashi Kishimoto, atau Detective Conan Aoyama Gosho, sangat mudah dijumpai di rak toko buku. Booming komik Jepang berlangsung pada era 1990-an dan 2000-an. Komik Dragon Ball Akira Toriyama dan komik humor Doraemon Fujiko F Fujio menjadi primadona. Namun, jauh sebelum komik Jepang merajai pasar Indonesia, komik nasional pernah menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Sebut saja, komik Si Buta dari Gua Hantu karya Ganes Th, Jaka Sembung Djair Warni, atau Panji Tengkorak Hans Jaladara yang berjaya di era 1960 hingga 1970-an. Berikut sejumlah komik nasional yang pernah ada, mulai dari awal kemunculan, masa kejayaan, hingga hadirnya gawai sebagai medium. 1 2 Sejarah Komik Indonesia - 1 Daftar Isi - 3 Era Awal - 5 Put On 7 Sri Asih Raden Ahmad Kosasih 11 Putri Bintang dan Garuda Putih John Lo 15 Era Kejayaan - 19 Si Buta dari Gua Hantu Ganes Th 21 Jaka Sembung Djair Warni 25 3 Gundala Putra Petir Hasmi 29 Godam Wid NS 33 Sebuah Noda Hitam Jan Mintaraga 37 Panji Tengkorak Hans Jaladar 41 Era Indie dan Daring - 45 Si Juki Faza Ibnu Ubaydillah 47 Tahi Lalats/Mind Blowon Nurfadli Mursyid 51 4 Mengutip penelitian disertasi Marcel Bonneff asal Perancis pada 1972, perkembangan komik Indonesia diawali dengan kemunculan komik strip di koran-koran di tahun 1930-an. Perkembangan komik Barat membuat komikus Indonesia mulai mengindonesiakan tokoh-tokoh Barat pada 1950-an. Sejak saat itu, komik Indonesiapun mulai dikenal luas. Berikut sejumlah komik yang menjadi cikal bakal maupun idola di era awal popularitas komik Indonesia. Put On merupakan jenis komik strip yang dimuat di majalah mingguan Sin Po pada 1931-1960. Komik yang terbit seminggu sekali, yakni setiap Kamis, ini sempat berakhir bersamaan dengan tutupnya majalah Sin Po pada masa penjajahan Jepang sekitar tahun 1942. Namun, pada 1947, komik ini muncul kembali di majalah Pantja Warna yang menjadi penerus majalah Sin Po. 7 Put On bercerita tentang seorang pria Tionghoa berperawakan gendut yang berasal dari kelas menengah. Di komik ini, ia diceritakan sebagai seseorang yang lugu dan konyol. Ia tinggal bersama ibunya, Nek, dan dua adiknya, Tong dan Peng. Kadang dimunculkan juga beberapa teman baiknya, seperti A Kong, A Liuk, dan O Tek. Dalam kisahnya, Put On tetap melajang sampai kisahnya usai. Komik karya Kho Wan Gie ini diciptakan saat masyarakat peranakan Tionghoa di Indonesia mengalami kegelisahan karena rasa dilema dalam pencarian identitas. Put On pun hadir sebagai Tionghoa peranakan yang menganggap Indonesia sebagai tanah airnya yang sejati. Ia pun secara antusias berusaha menjadi Indonesia. Sedikit jenaka, ketika belajar menjadi Indonesia itu, Put On sering berakhir konyol. 8 Kho Wan Gie Kho Wan Gie juga berkarya dengan nama samaran Sopoiku, yang dalam bahasa Indonesia artinya ’siapa itu’. Dengan nama ini, ia semakin menegaskan keberadaannya dalam dunia komik Indonesia. Karyanya sebagai Sopoiku antara lain komik seri Nona A Go-Go, Lemot dan Obud, Agen Rahasia 013 Bolong Jilu, Dalip dan Dolop, serta Djali Tokcer. Kho Wan Gie pun tampil di majalah Ria Film dengan tokoh si Pengky, Varia Nada, dan Ria Remaja. 9 Komik Put On Klik foto untuk memperbesar 10 Komik Sri Asih merupakan karya Raden Ahmad Kosasih pada 1953. Komik ini pertama kali diterbitkan oleh penerbit Melodie Bandung pada 1 Januari 1954. Inspirasi kemunculan Sri Asih yang kebal berbagai senjata ini hampir sama dengan tokoh Putri Bintang, yakni dari Wonder Woman, superhero perempuan asal Amerika. 11 Perbedaan mendasar Sri Asih dan tokoh pahlawan perempuan super lainnya adalah penampilan. Ia ditampilkan menggunakan pakaian Jawa dengan atasan kemben dan bawahan jarik. Secara fisik, tampilannya hampir seperti tokoh wayang perempuan Jawa. Jika dalam kehidupan keseharian, Sri Asih berperan sebagai perempuan bernama Nani Wijaya. Nani bisa berubah menjadi Sri Asih jika mengucapkan kata ”Dewi Asih”. Keberhasilan tokoh Sri Asih yang bisa diterima banyak orang membawa kisah dari tokoh ini ke layar lebar. Film ini menjadi film superhero pertama di Indonesia yang diangkat dari komik Indonesia. Adapun komik Sri Asih yang sudah diterbitkan Sri Asih, Sri Asih di Singapura, Sri Asih di Surabaja, Sri Asih vs Mata Seribu, Sri Asih vs Komplotan Kawa-Kawa, dan Sri Asih Tertangkap. 12 Raden Ahmad Kosasih RA Kosasih adalah pria kelahiran Bogor, 4 April 1919, dan meninggal pada 24 Juli 2012. Karya-karya hasil RA Kosasih biasanya berhubungan dengan kesusastraan Hindu dan sastra tradisional Indonesia, terutama Jawa dan Sunda. Selain Sri Asih, karya RA Kosasih lainnya adalah Siti Gahara, Ramayana, dan Mahabharata. 13 Komik Sri Asih Klik foto untuk memperbesar 14 Putri Bintang merupakan komik yang menceritakan pahlawan perempuan super. Cerita ini mulai diciptakan pada 1954 oleh John Lo. Seri pertama yang diceritakan berjudul Terbongkarnya Rahasia Mr. Setan. Saat itu, komik ini diterbitkan oleh penerbit Melodie. 15 Putri Bintang hadir berpenampilan seperti pahlawan perempuan super asal Amerika, Wonder Woman, karya William Moulton Marston dan Harry George Peter. Namun, Putri Bintang tetap hadir membawa ciri khas lokal, yakni dengan keahliannya dalam bela diri. Dalam kehidupan sehari-hari, Putri Bintang merupakan perempuan bernama Yati Suryanegara. Kekasihnya juga merupakan pahlawan super yang dijuluki Garuda Putih. Putri Bintang dan Garuda Putih memiliki beberapa musuh, yakni Badut Elmaut, Mr Setan, dan Jenidrot. Eksistensi Garuda Putih dalam tokoh komik terkenal tidak berjalan lama, terutama setelah munculnya tokoh lain, seperti Gundala, Godam, dan Aquanus. 16 John Lo John Lo atau Djoni Lukman paling aktif berkarya pada 1930-1960. Ia digadang-gadang sebagai perintis pembuat komik wayang di Indonesia. Pria yang berasal dari Bandung ini menghasilkan berbagai komik bergenre silat ataupun bela diri. Selain Putri Bintang dan Garuda Putih, komik lainnya adalah Raden Palasara, Pendekar Piatu, dan Sri Asih yang merupakan kolaborasi bersama RA Kosasih. 17 Komik Puteri Bintang dan Garuda Putih Klik foto untuk memperbesar 18 Komik fisik Indonesia mencapai kejayaannya pada era 1960-an hingga 1970-an. Sejumlah karakter ikonik yang berjaya pada saat itu, seperti Si Buta dari Gua Hantu, Panji Tengkorak, hingga Gundala Putra Petir, bahkan masih dikenal masyarakat luas hingga saat ini. Saat itu, komik Indonesia beserta tokoh dan ceritanya memiliki ciri khas yang sangat digandrungi masyarakat. Berikut sejumlah komik dan karakter yang sangat populer di era kejayaan komik Indonesia. Si Buta dari Gua Hantu merupakan komik silat mahakarya Ganes Th yang mulai diterbitkan pada 1967. Karakter Si Buta yang bernama Barda Mandrawata adalah pesilat yang mengelilingi seluruh wilayah untuk membela keadilan. Dalam petualangan tersebut, Ganes menampilkan latar sejumlah daerah, antara lain Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan. 21 Karya yang merajai jagat komik Nusantara ini kemudian dialihwahanakan menjadi film pada 1970. Pada dekade 1970-an, serial ini menjadi komik terlaris, sekitar eksemplar terjual habis. Ketika sutradara Lilik Sujio mengangkatnya ke layar lebar, Si Buta pun mencapai sukses bahkan melambungkan nama Ratno Timoer yang memerankan karakter Barda Mandrawata. Kedigdayaan komik ini disebabkan oleh kemampuan Ganes menciptakan lebih dari sekadar hiburan, tetapi juga menampilkan jagat yang lengkap dalam setiap karyanya. Keseriusan Ganes dalam berkarya amat terasa dalam mendesain tokoh, menggambarkan lingkungan alam, bangunan, peralatan, dan kendaraan yang sesuai dengan latar etnik dan waktu yang dipilihnya. 22 Ganes Th Ganes Thiar Santosa yang terkenal dengan nama pena Ganes Th lahir di Tangerang, Banten, 10 Juli 1935. Dalam setiap karyanya, Ganes mampu menampilkan struktur sosial dan konsekuensi perbedaannya pada kehidupan warga, desain lingkungan, dan teknologi yang diciptakan masyarakat. Karya-karya lain yang menunjukkan kepiawaian sempurna Ganes sebagai komikus berperspektif sosial adalah Tuan Tanah Kedawung 1969 dan Si Djampang 1971 yang dibuat dengan latar belakang masyarakat Betawi tahun 1900-an. 23 Komik Si Buta dari Gua Hantu Klik foto untuk memperbesar 24 Jaka Sembung merupakan komik silat karya Djair Warni yang terbit pada dekade 1960-an dan 1970-an. Komik ini bercerita tentang sosok pendekar silat bernama Parmin dari Desa Kandang Haur yang berguru di perguruan silat Gunung Sembung sehingga mendapat julukan Jaka Sembung. Bersama rekan-rekannya, Jaka Sembung berjuang melawan musuh-musuhnya dan kolonialisme pada abad ke-17. 25 Awal kemunculannya, Jaka Sembung merupakan karakter dalam komik Bajing Ireng yang diterbitkan oleh penerbit Maranatha. Namun, seiring dengan kepopulerannya, Djair kemudian memperluas jangkauan dengan membuat sejumlah komik dengan tokoh sentral Jaka Sembung. Berkat kepopulerannya, Jaka Sembung juga diadaptasi ke film layar lebar. Cerita Jaka Sembung yang difilmkan ialah Jaka Sembung Sang Penakluk 1981, Si Buta Lawan Jaka Sembung 1983, Bajing Ireng dan Jaka Sembung 1983, serta Jaka Sembung dan Dewi Samudra 1990. 26 Djair Warni Ponakanda Djair Warni lahir pada 13 Juni 1949 di Cirebon, Jawa Barat, dan meninggal pada usia 67 tahun atau tepatnya 27 September 2016 di Jakarta. Komik pertama yang dibuatnya pada 1965 berjenis drama remaja, yakni Wajah Penuh Dosa dan Sambodana. Selain Jaka Sembung, komik lain yang diciptakan Djair antara lain Bajing Ireng, Bergola Ijo, Air Mata Kasih Tertumpah di Kandang Haur, Si Tolol, dan Si Bule. 27 Komik Jaka Sembung Klik foto untuk memperbesar 28 Gundala Putra Petir merupakan komik pahlawan super yang terbit pertama kali pada 1969. Gundala yang diciptakan Hasmi ini terinspirasi oleh desain postur dan kostum sosok The Flash, karangan Gardner Fox, diterbitkan DC Comics. Namun, tempat dan cerita komik diilhami oleh budaya Jawa, yakni Ki Ageng Selo, yang dikisahkan mampu menangkap petir dengan tangannya. 29 Gundala berkisah tentang seorang ilmuwan bernama Sancaka yang mendapat kekuatan dari raja Kerajaan Petir dan Kerajaan Bayu saat koma akibat sambaran petir. Kekuatan yang dimiliki Gundala ialah melontarkan petir dari telapak tangannya dan berlari secepat kilat. Diberkahi kekuatan tersebut, Gundala pun menjadi pahlawan super bertopeng dan menumpas kejahatan. Serial Gundala dibuat hingga 23 kisah. Penggarapannya dilakukan dalam rentang waktu 1969-1982. Kisah Gundala pernah difilmkan PT Cancer Mas Film pada 1982 dan dibuat ulang kembali oleh sutradara Joko Anwar pada 2019. 30 Hasmi Hasmi atau yang memiliki nama panjang Harya Suryaminata lahir di Yogyakarta pada 25 Desember 1946 dan meninggal di Yogyakarta pada 6 November 2016 atau pada usia 68 tahun. Hasmi merupakan komikus yang cukup produktif dengan menciptakan lebih dari 50 judul dan 200 jilid komik. Ini juga membuat Hasmi menciptakan karya terbanyak untuk komik pahlawan super di antara para penulis lain di Indonesia. 31 Komik Gundala Putra Petir Klik foto untuk memperbesar 32 Godam adalah judul komik superhero sekaligus tokoh imajiner mirip Superman yang diciptakan Wid NS pada 1968. Pahlawan super yang datang dari planet di luar Bumi itu bisa terbang dan pernah dalam beberapa edisi menjadi kebal terhadap senjata apa pun. 33 Pada masanya, penciptaan karakter pahlawan super dengan berbagai kelebihan itu merefleksikan pandangan Wid NS mengenai masyarakat masa depan dengan segala keruwetan moral yang terjadi. Oleh karena itu, tokoh Godam muncul sebagai pembela kebenaran yang bermodalkan kekuatan fisik dan nilai kebenaran. Selain itu, kemunculan karakter Godam juga memicu lahirnya tokoh serupa dari komikus lain. Salah satu yang paling mengemuka adalah Gundala Putra Petir karya Hasmi, yang merupakan sahabat dekat Wid NS. Dua komikus yang tumbuh bersama itu kerap mempertemukan Godam dan Gundala dalam karya mereka masing-masing. Merefleksikan dekatnya hubungan Wid dan Hasmi, pertemuan Gundala dan Godam juga selalu menampilkan kisah bahu-membahu memberantas kejahatan. 34 Wid NS Widodo Noor Slamet yang populer dengan nama Wid NS lahir di Yogyakarta, 22 November 1938. Wid belajar seni secara otodidak hingga menjadi seniman serba bisa, mulai dari melukis, menggambar komik, akting, juru rias, hingga musisi. Sejumlah komik dan karakter berpengaruh pada ranah komik pahlawan super ia ciptakan, yaitu Godam, Aquanus, dan Dahana. Tokoh-tokoh itu lahir pada 1968 dan diterbitkan sebagai komik oleh Penerbit Pradisa. 35 Komik Godam Klik foto untuk memperbesar 36 Sebuah Noda Hitam merupakan serial komik romantis karya Jan Mintaraga yang mulai diterbitkan pada 1968. Komik tersebut berkisah mengenai romansa kehidupan cinta remaja kelas atas di Jakarta. Salah satu tokoh paling populer di komik itu, Rio Purbaya, memengaruhi mode dan gaya hidup para remaja, termasuk kalangan artis. Tokoh lelaki dalam komik Jan Mintaraga identik dengan rambut gondrong, acuh tak acuh, dan agak sinis. Ia mengenakan jins belel, sepatu kets, menggelantungkan jaket, serta menyelipkan rokok di bibir. 37 Sementara karakter perempuan selalu digambarkan memiliki mata besar nan indah, dengan riasan dan tatanan rambut yang anggun. Ciri-ciri tersebut menunjukkan gaya menggambar Jan yang terpengaruh komik-komik Amerika. Melalui roman percintaan, Jan tidak sekadar ingin menciptakan bacaan remaja, tetapi juga menunjukkan ekspresi sosial yang lebih luas. Ia mengambil latar Jakarta sebagai kota metropolitan dengan ragam corak kehidupan warganya yang saat itu masih menjadi impian bagi warga-warga di daerah lain. Selain itu, roman-roman Jan juga menjadi senjata untuk mengekspresikan gagasan-gagasan yang dilarang pada masa Orde Lama karena dianggap kontrarevolusioner. 38 Jan Mintaraga Jan Mintaraga merupakan nama pena dari Suwalbiyanto, yang lahir 8 November 1942. Kisah yang ia buat pun kerap diinspirasi dari lagu Bob Dylan. Bahkan, salah satu judul komiknya, yakni Tertiup Bersama Angin 1967, diambil dari terjemahan lagu Bob Dylan, yaitu ”Blowing in the Wind”. Selain komik percintaan, Jan juga membuat beberapa komik laga, antara lain Indra Bayu, Runtuhnya Pualam Putih, Puri Iblis, Runtuhnya Puri Iblis, Macan Putih, dan Sepasang Gelang Mustika. 39 Komik Sebuah Noda Hitam Klik foto untuk memperbesar 40 Panji Tengkorak adalah tokoh pendekar bertopeng tengkorak yang mengembara dengan menyeret peti mati, yang menjadi bagian dari dinamika kehidupan remaja di era akhir 1960-an hingga awal 1970-an. Karakter ini diciptakan Hans Jaladara pada 1968 dan terus dikembangkan hingga menjadi serial komik yang terdiri dari lima jilid. Panji Tengkorak pun boleh disebut sebagai mahakarya Hans jika dibandingkan dengan karya populernya yang lain, seperti Walet Merah, Si Rase Terbang, serta Dian dan Boma. 41 Popularitas Panji Tengkorak membuatnya tidak hanya hadir dalam bentuk serial komik, tetapi juga difilmkan pada 1971. Film itu dibintangi oleh Deddy Sutomo sebagai Panji Tengkorak dan bintang Taiwan, Shan Kuang Ling Fung, sebagai Dewi Bunga. Mahakarya Hans itu muncul setelah Si Buta dari Gua Hantu karya Ganes Th menguasai jagat komik silat. Untuk mengikuti kesuksesan Si Buta, sebuah penerbit memesan kepada Hans untuk menciptakan karakter serupa. Hans sepakat, tetapi membuat sejumlah perbedaan, misalnya jika Si Buta berambut panjang, Panji Tengkorak berambut pendek; Si Buta mengenakan pakaian rapi dari kulit ular, sedangkan Panji berbaju compang-camping. 42 Hans Jaladara Hans Jaladara bernama asli Hans Rianto, lahir di Yogyakarta, 4 April 1947. Hans mulai membuat komik pada 1966, yaitu komik drama Hanya Kemarin. Namanya baru dikenal publik saat Panji Tengkorak diterbitkan UP Dwi Djaja pada 1968. Masa kejayaannya berlangsung hingga 1972. Pada puncak popularitasnya, ia mampu mendapatkan penghasilan fantastis, satu naskah komiknya menghasilkan 1 ons emas. 43 Komik Panji Tengkorak Klik foto untuk memperbesar 44 Setelah mencapai kejayaan pada 1960-an hingga 1970-an, komik fisik Indonesia malah meredup. Mendiang Djair Warni, pencipta komik Jaka Sembung berpendapat, industri penerbitan yang tidak mendukung menjadi salah satu penyebab Kompas, 2007. Namun, komik Indonesia mulai menggeliat di era 2000-an saat pemakaian internet meluas. Mereka bekerja secara independen, tidak bergantung pada penerbit besar, dan cenderung memproduksi serta menyebarkan karya dalam komunitas terbatas, termasuk lewat daring. Berikut beberapa komik indie sejak era 2000-an. Si Juki adalah karakter dalam komik DKV4 karya Faza Meonk yang mulai dibuat sejak 2011 secara daring. Penciptaan Si Juki berangkat dari kegelisahan Faza terhadap kurangnya karakter ikonik dan populer di masyarakat. Karena mendapat respon positif, Si Juki kemudian dibuat komik tersendiri dan mulai diproduksi dalam bentuk fisik atau cetak. 47 Komik ini bercerita tentang Si Juki yang memiliki sifat usil dan menyebalkan, namun selalu mendapat keberuntungan. Ide cerita yang diangkat merupakan isu sehari-hari yang sedang banyak dibicarakan seperti isu sosial hingga kesehatan di masyarakat. 48 Faza Meonk Faza Meonk yang bernama asli Faza Ibnu Ubaydillah ini lahir di Bandung pada 23 Agustus 1991. Faza mulai menggambar karakter Si Juki sejak ia kuliah di Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Dia juga mendirikan Pionicon Management yang merupakan manajemen untuk pengembangan karakter komik untuk berbagai bisnis seperti hiburan, penerbitan, perizinan, perdagangan, keuangan, pemasaran dan komunikasi. 49 Komik Si Juki Klik foto untuk memperbesar 50 Tahilalats atau Mind Blowon merupakan komik strip yang seluruh karyanya dibuat, ditulis, dan diilustrasikan oleh Nurfadli Mursyid. Komik ini juga dipublikasikan sendiri oleh Nurfadli lewat akun tahilalats di Instagram sejak 2014. Sebelumnya komik strip ini juga dipublikasikan line web toon. 51 Komik strip Tahilalats merupakan komik humor yang sering mengangkat isu-isu di kehidupan sehari-hari maupun yang sedang menjadi perbincangan. Terkadang, alur cerita juga tidak mudah ditebak dan mengejutkan para pembaca. Namun, tidak seperti komik lainnya, Tahilalats tidak memiliki karakter khusus yang menonjol seperti Si Juki atau komik lainnya. 52 Nurfadli Mursyid Nurfadli Mursyid yang lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan pada 19 Agustus 1993 ini mulai tertarik dengan komik strip di koran sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Nurfadli merupakan salah satu kreator yang sukses memanfaatkan media sosial dan internet sebagai wadah untuk mempopulerkan karyanya. Saat ini, jumlah pengikut instagram tahilalats telah mencapai 3,3 juta. 53 Komik Tahilalats Klik foto untuk memperbesar 54 - SELESAI - Sumber cuplikan komik Koleksi komik Henry Ismono, website Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Sejarah Perkembangan Komik Di Dunia. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Sejarah Perkembangan Komik Di Dunia Kalo komik didefinisikan sebagai rangkaian gambar berurutan, berarti komik udah jadi bagian budaya manusia sejak jaman dahulu, karena cara komunikasi manusia pada jaman itu dalam bentuk gambar di gua, candi, atau dinding bangunan. Jadi, kapan tetapnya komik muncul di dunia tidak bisa disebutkan dengan pasti. Setelah beratus-ratus tahun peradaban manusia, komik lahir secara beragam. Pada 1873, komikus kebangsaan Swiss, Rudolphe Topffer mengklaim komiknya yang berjudul “The Adventures of Obadiah Oldbuck” sebagai komik pertama di Eropa, bahkan dunia. Pada 1884, komik karya Ally Sloper berjudul “Half Holiday” dipublikasikan dan dianggap sebagai komik strip majalah pertama di dunia. Kemudian pada 1895, lahir terobosan baru di dunia komik, yakni kemunculan komik berseri dengan tokoh tetap. Komik berjudul “Hogan’s Alley” itu dibuat oleh Richard Felton Outcault dan dianggap sebagai awal bangkitnya komik di Amerika. Pada 1895, R. F. Outcault meluncurkan buku komik dan dianggap sebagai yang pertama di dunia. Buku yang berjudul “The Yellow Kid” itu menjadi titik tolak komik modern dunia. Selanjutnya komik memasuki masa-masa keemasan pada tahun 1930-an. Saat itu, muncul karakter komik seperti Flash Gordon, Dick Tracy, Tarzan, Superman, Batman, hingga Captain Marvel. Waaahh
udah panjang nih ngedongeng nya. Belum selesai nih sejarah komik. Dari situ, mulai menyebarlah semangat membuat komik. Lain di Amerika, lain pula di Eropa. Komik yang populer di Eropa pada tahun 1929 adalah “Tintin” karya Herge. “Tintin” yang bergenre drama petualangan itu mendominasi pasar hingga 1970-an. Tak hanya “Tintin”, komik Eropa yang juga terkenal di masa itu adalah “Asterix” karya Uderzo. Begitulah perkembangan komik di Eropa dan Amerika. Gimana kalo di Asia? Komik mulai berkembang setelah perang dunia kedua. Di kawasan Asia, geliat komik tumbuh di Jepang sebagai produsen komik terbesar. Osamu Tezuka dianggap sebagai pelopor komik, dan dikenal dengan karyanya “New Treasure Island” dan “Shintakarajima”. Pertumbuhan komik di Jepang saat itu sangat cepat. Kalo di Indonesia? Awal kelahiran komik di Indonesia dimulai sejak kelahiran komik strip Put On karya Kho Wan Gie pada harian Sin Po sekitar tahun 1930an. Pada akhir 1940an, banyak komik strip Amerika yang dibukukan oleh penerbit lokal. Saat komik Amerika membanjir, Siaw Tik Kwei hadir dengan komik yang berhasil mengalahkan popularitas Tarzan di kalangan pembaca lokal. Terinspirasi dari kepopuleran komik Amerika, R. A. Kosasih membuat karakter superhero ala Indonesia. Karakter superhero lain pun bermunculan, seperti Siti Gahara, Puteri Bintang dan Garuda Putih. Kalo komik Indonesia pertama yang dibukukan apa ya? Ternyata itu karya Abdulsalam dengan judul Kisah Pendudukan Jogja. Periode 1960-1970an diakui banyak orang sebagai era kejayaan komik Indonesia. Banyak komikus berbakat lahir dan melahirkan karya melegenda, seperti Si Buta Dari Gua Hantu Ganes TH, serial Mahabharata R. A. Kosasih, Gundala Putra Petir Hasmi, Godam Wid NS, Panji Tengkorak Hans Jadalara, Jaka Sembung Djair, Rio Purbaya Jan Mintaraga. Baca Juga Sejarah Berkembangnya Bioskop Sedangkan pada tahun 1980an, jagad komik Indonesia memasuki masa suram. Meski sedang dalam masa sulit, komik-komik punakawan tumaritis Petruk, Gareng, Bagong karya Tatang S. berhasil menembus pasar komik Indonesia dengan menjual buku komiknya lewat pedagang mainan anak-anak keliling. Pasca reformasi, dunia komik Indonesia kembali berusaha bangkit. Komik Imperium Majapahit karya Jan Mintaraga serta Legenda Sawung Kampret karya Dwi Koen menjadi pemicu kebangkitan komik Indonesia. Kehadiran komik tidak hanya dalam bentuk cetak. Komik berkembang lewat media lain. Setelah beberapa puluh tahun komik eksis, komik cetak di Korea sempat menghadapi masa sulit. Kemudian muncullah komik digital di Korea. Webtoon adalah istilah untuk komik atau animasi yang diterbitkan per bab melalui beberapa website Korea, seperti Naver atau Daum. Webtoon bisa disebut juga dengan komik Internet atau webcomic. Sejak kemunculannya di tahun 2002 sampai sekarang, pangsa pasar Korean webtoon berkembang pesat, dan diperkirakan meraup pendapatan hingga 150 miliar won! Cakupan dan penyebaran komik digital semakin luas dan cepat. Pembaca komik digital terus bertambah dari waktu ke waktu. Tak hanya di Korea, pembaca komik digital menyebar di sekitar Korea. Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan pembaca komik digital terbanyak. Hingga 2015 saja, pembaca komik digital sudah lebih dari 6 juta orang. Dengan hadirnya CIAYO Comics, semoga dunia komik digital makin berkembang, menjadi wadah bagi para komikus dalam berkarya, dan semakin dekat dengan para pembaca. Pada hari Jumat tanggal 23 Maret 2018, Program studi Sastra Jepang UAI mengadakan kuliah umum berjudul “Sejarah Manga, Sepintas Lalu” dengan narasumber Prof. Takadono Yoshihiro. Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Bapak Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, dan dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa program studi Sastra Jepang UAI, serta siswa-siswa SMA. Seperti yang telah kita ketahui, Jepang merupakan negara yang memproduksi manga terbanyak di dunia. Di Jepang sendiri penjualan manga mencapai 500 juta manga dalam bentuk majalah dan 450 juta manga dalam bentuk buku per tahun. Sejarah manga sangat berkaitan dengan 3 tokoh penting manga, yaitu Toba Sojo Kakuyu, Katsushika Hokusai dan Tezuka Osamu. Manga sozoro ga secara harfiah artinya adalah lukisan bebas atau lukisan yang digambar semaunya tanpa tujuan. Pada awalnya manga berasal dari choju giga karya Toba sojo kakuyu, ia seorang pendeta Budha pada zaman Heian. Ia melukis wajah binatang dengan kuas yang menggambarkan raut wajah senang, sedih dan takut. Choju giga merupakan gambar gulung yang tertua di Jepang, isinya berupa lukisan binatang seperti kera, kelinci, katak yang berperilaku seperti manusia. Gulungan ini terdiri dari 4 jilid dengan panjang 30 cm x meter. Pada choju giga sudah ada teknik menggambar manga yaitu suara dilukis dengan garis, kemudian berlari kencang ditandai dengan banyak garis. Selain itu ada pengalihan waktu dan ruang yang digambarkan dengan awan dan kabut. Tokoh berikutnya adalah Katsushika Hokusai, ia seorang pelukis ukiyo-e terkemuka. Ukiyo-e termasuk pop culture pada zaman Edo. Zaman Edo berlangsung kira-kira 250 tahun 1603 1867. Ukiyo-e sangat digemari oleh rakyat biasa dan merupakan hiburan dalam bentuk lukisan kehidupan sehari-hari, lukisan wajah, binatang, kabuki sampai yang bersifat pornografi. Ia menerbitkan sebuah buku bernama “Hokusai Manga” yaitu buku pedoman lukisan sketsa. Buku ini berisi 4000 gambar, sehingga sering disebut sebagai ensiklopedia manga. Ciri khas hokusai manga yaitu tidak ada alur cerita/ narasi, setiap gambar bersifat dinamis, isinya adalah gambar semua makhluk hidup di dunia dalam setiap kegiatannya bahkan gambar hantupun termuat di dalamnya. Ukiyo-e mempengaruhi lukisan barat karena ukiyo-e mengabaikan perspektif jauh dekat, komposisinya berani dan dinamis. Tokoh terakhir adalah Tezuka Osamu, ia merupakan pelopor manga Jepang modern. Ia seorang komikus, animator, produser animasi dan ia adalah seorang dokter yang bergelar doktor. Berdasarkan pengamatannya teknik menggambar manga saat ini dengan teknik menggambar choju giga sama sekali tidak ada perubahan, karena teknik menggambar dan hal-hal pendukung manga yang ada saat ini sama seperti yang ada di choju giga. Tezuka Osamu 1928-1989 telah mengubah dunia manga, ia menggunakan jalan cerita yang menarik dan teknik menggambar yang bermutu tinggi. Awalnya Ia meniru animasi Disney, namun pada akhirnya karya-karyanya jauh lebih unggul. Jasa-jasanya adalah Ia merupakan perintis “story comic”. Ia juga menerapkan “sistem produksi” dalam dunia manga, yaitu dengan membagi tugas kepada asistennya. Ia hanya menggambar 1 bagian dari semua gambar tersebut yaitu bagian mata, karena ia percaya bahwa bagian matalah yang paling penting dan bagian yang bisa menggambarkan kepribadian tokoh manga. “Sistem produksi” manga yang diterapkannya menghasilkan karya manga yang berisi 100 halaman per bulannya. Ia juga meningkatkan produksi manga untuk anak-anak dan manga untuk semua umur. Selain itu inovasi yang dilakukannya ialah ia memperbarui pembagian kotak dalam penulisan manga, ia juga pelopor pengembangan teknik menggambar, onomatope, dan garis efek dalam manga. Ia juga memelopori revolusi visual di dunia manga yaitu dengan membuat animasi TV selama 30 menit untuk pertama kalinya di Jepang. Karya-karyanya adalah Astro boy, Princess Knight, Phoenix, Budha the great departure. Pada akhirnya ia diakui sebagai pencipta entertainment yang menghibur segala lapisan masyarakat. Mutia

tokoh yang mempelopori perkembangan komik di jepang adalah